Dalam Kuasa Kebangkitan-Nya

by Ev. Parlin Sianipar, ST.

 

  1. Filpi 3:7-11

Dalam ayat ini, Paulus mengatakan bahwa apa yang dicapainya sebelum ia mengenal Kristus ialah kerugian. Di ayat 9 dikatakan

 

“dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.”

 

Paulus boleh mengenal Kristus bukan karena apa yang sudah dicapainya, melainkan karena kebaikan TUHAN ia boleh mengenal Kristus, karena percaya.

 

Ayat 10 mengatakan

Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,

 

Yang dikehendaki Paulus ialah mengenal Allah dan kuasa kebangkitan-Nya. Dalam Roma 6:1-3 tidak ada kasih tanpa pengorbanan Yesus di kalvari. Kasih-Nya yang nyata itu ditunjukkan lewat kematian-Nya di kayu salib, itulah kasih terbesar sepanjang masa dimana Tuhan tidak menyayangkan diri-Nya sendiri demi menebus umat manusia yang dikasihi-Nya. Itulah hal yang membuat kita sangat menghargai kematian-Nya dikayu salib.

 

Kematian-Nya menyatakan kepada kita bahwa kita mati terhadap dosa. Mati terhadap dosa ialah mati terhadap keinginan daging, terhadap apa yang Allah tidak kehendaki. dalam roma 6:3 dibahas mengenai dibaptis dalam kematian-Nya. Artinya kita tenggelam sepenuhnya dalam kematian-Nya. Kita tidak lagi menjadi hamba dosa, kita adalah hamba Tuhan!

 

Dalam 1 Yohanes 2:5-17 dikatakan bahwa apa yang dihargai dunia tidak lagi kita hargai. Artinya apa yang dunia anggap penting tidak kita anggap penting lagi. Dalam galatia 5:24-25 dikatakan bahwa daging adalah bagian dari pikiran dan jiwa yang rentan terhadap dosa. Di ayat 24

Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.

 

Menyalibkan daging artinya adalah mati terhadap keinginan daging. Apakah yang memampukan kita untuk menyalibkan daging? Kasih karunia Tuhan. Memampukan itu artinya kita bertindak, bukan berarti kita tidak bertindak untuk keluar dari keinginan daging.

 

Dalam Yohanes 12:24-27 dikatakan bahwa biji akan menghasilkan banyak buah saat jatuh ke tanah dan mati, sehingga dapat bertumbuh dan berbuah. Kasih karunia Tuhan itu begitu mahal. Kita tidak akan pernah bisa menebus diri kita walaupun kita berada di neraka sampai selama-lamanya. Begitu mahalnya darah Yesus yang tercurah sehingga sanggup menebus semua dosa umat manusia daru dulu, sekarang, sampai selama-lamanya. Kasih karunia itu DIBELI, bukan gratisan! Itu dikasih oleh Tuhan dengan gratis, tapi bukan didapat Tuhan dengan gratis.

 

Kasih karunia yangs sejati membuat kita menang terhadap dosa kita. Kesalahan yang banya orang kristen lakukan ialah menganggap bahwa Allah itu Allah yang gampangan. Allah itu bukan Allah yang gampangan. Jangan main-main dengan kasih karunia. Banyak orang yang tidak mengenal Allah karena orang kristen hidupnya tidak mencerminkan diri sebagai pengikut Kristus. Banyak orang yang takut memberitakan Yesus pada banyak orang karena takut dianiaya, gak cinta kebenaran Allah.Sampai kapan kita tidak mencintai firman Allah? Kebenaran dalam firman Allah? Cintai kebenaran firman Allah, tunjukkan nilai-nilai kebenaran Kristen. Berani speak-up!!

 

Dalam Matius 10:22-24 dikatakan bahwa kalau Yesus disalibkan maka kita juga disalibkan. Kita dalah hamba, maka kita mengikut tuan kita. Bukti orang Kristen radikal apa? Memberitakan injil. Kenapa kita gak dianiaya? Karena kita jarang memberitakan nama Yesus. Nama Yesus itu kontroversial. Di ayat 22 dikatakan bahwa kita adalah pembawa damai, damai Allah, bukan pencari damai. Kita dalah pembawa damai yang melalui peperangan yang besar. Terang kita bercahaya saat kita membagikan tentang Yesus.

 

Dalam 1 Yohanes 5:4 dikatakan

sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.

 

Hidup ditutupi dengan firman Tuhan. Orang yang hidup dalam iman tidak hidup lagi dengan indra mereka, tetapi mereka hidup di alam supranatural, hidup dengan iman mereka. Hidup dengan iman gak cuma di ibadah doang, tetapi di kehidupan mereka sehari-hari dipenuhi dengan iman percaya, saat menghadapi pencobaan mereka menjadi orang yang berani dan bersandar sepeuhnya pada Tuhan. Bukan kita yang mengarahkan Tuhan, tetapi Tuhan yang mengarahkan kita.

 

1 Korintus 15:23,” Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.

 

Buah sulung adalah hasil pertama dari taburan yang pertama. Buah sulung itu diberikan pada Tuhan, maka Tuhan akan memberkati hasil taburan kita yang selanjutnya. Demikian pula halnya dengan kematian Yesus. Yesus adalah buah sulung yang diterima Allah dan kita adalah hasil-hasil selanjutnya yang akan diberkati Allah.

 

Dalam 1 Korintus 15:16-23 dikatakan bahwa saat Kristus bangkit maka kita hidup. Kita hidup untuk Kristus. Kita percaya bahwa Yesus bangkit.

 

Kita diperlengkapi dengan kuasa kebangkitan-Nya. Dalam Efesus 2:4-7 dikatakan bahwa kita telah dihidupkan kembali bersama-sama dengan Kristus. Artinya kehidupan kita yang lama yang penuh dengan kedagingan telah mati dan kita hidup sebagai anak-anak Allah yang membawa terang. Akan ada penghakiman terakhir oleh Hakim Yang Adil. Disaat itu kita diadili tentang masa hidup kita di bumi. Mari saat ini kita meninggalkan dosa-dosa kita yang lama, akui di depan Tuhan, minta pertolongan-Nya berserah pada-Nya, membaca firman-Nya dan menumpuk harta kita di dalam sorga. Tuhan berkati. (GNCS/Sek)